Kaltim-Kutim Satukan Langkah: Forum Bank Sampah Dorong Sistem Daur Ulang Terintegrasi

 




Sangatta, Prediksi.co.id– Pemerintah Kalimantan Timur (Kaltim) menegaskan langkah menuju sistem pengelolaan sampah modern dan terintegrasi melalui Forum Komunikasi Bank Sampah se-Kaltim 2025 yang digelar di Kutai Timur (Kutim). Kegiatan ini menggambarkan sinergi kuat antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan inovator digital dalam memperkuat ekonomi sirkular daerah.


Forum ini menjadi wadah bertemunya penggerak bank sampah dari berbagai kabupaten/kota, pelaku daur ulang, hingga startup lingkungan. Diskusi berlangsung dinamis, membahas strategi kolaborasi antara komunitas dan pemerintah agar pengelolaan sampah bisa berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.


Forum 2025 ini sekaligus menjadi ajang penyusunan rencana kerja baru Forum Bank Sampah Kaltim. Sejak dibentuk pada 2021, wadah ini berperan sebagai motor koordinasi lintas sektor. Ketua Forum, Sumadi Buton, menekankan pentingnya memperluas jejaring antar-daerah dan memperkuat regulasi pendukung agar gerakan bank sampah lebih terukur.


Kehadiran forum ini membuktikan bahwa isu sampah tak bisa diselesaikan oleh satu pihak. Diperlukan kolaborasi lintas sektor—pemerintah, swasta, dan masyarakat—untuk membangun sistem yang efisien, bernilai ekonomi, dan berkelanjutan.


Menurut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim, keberadaan bank sampah adalah jantung dari sistem pengelolaan sampah modern. Melalui mekanisme tabungan, masyarakat didorong mengelola sampah sebagai aset, bukan beban. Material anorganik dikumpulkan, dijual, dan diolah kembali sebagai bahan produksi.


DLH Kutim menilai sistem ini bukan hanya soal kebersihan kota, tetapi juga pemberdayaan warga. Dengan manajemen yang rapi, bank sampah mampu menciptakan nilai tambah bagi masyarakat, mengurangi biaya pengangkutan pemerintah, dan menggerakkan industri kreatif berbasis daur ulang.


Kolaborasi juga melibatkan sektor teknologi. Melalui platform seperti Duitin, pengumpulan sampah kini terkoneksi secara digital—memudahkan warga menukar sampah dari rumah ke jaringan daur ulang tanpa harus datang langsung. (Adv Prokompin Kutim/Sol/Le).

 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama