Kutim Jadi Daerah Pelopor SP2D Online Terintegrasi SIPD RI di Kaltim

TRANSFORMASI DIGITAL: Kutai Timur disebut menjadi salah satu kabupaten pertama di Kalimantan Timur  Soal SIPD (Sol).

KUTAI TIMUR – Langkah progresif dilakukan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) dalam mendukung transformasi digital pemerintahan. Melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Pemkab resmi memperkenalkan sistem Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Online yang terintegrasi penuh dengan Sistem Informasi Pemerintah Daerah Republik Indonesia (SIPD RI).

Dengan langkah ini, Kutai Timur disebut menjadi salah satu kabupaten pertama di Kalimantan Timur yang menerapkan sistem pencairan dana terintegrasi nasional. Pemerintah berharap, digitalisasi ini tidak hanya mempercepat layanan, tetapi juga membangun budaya kerja pemerintahan yang lebih terbuka dan profesional.

Peluncuran yang berlangsung di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, ini menandai babak baru pengelolaan keuangan daerah berbasis teknologi. Kehadiran SP2D Online dianggap sebagai bentuk kesiapan Kutim menuju tata kelola keuangan digital yang transparan, real-time, dan efisien.

Sekretaris BPKAD Kutim, Aji Salehudin, mengatakan bahwa sistem ini merupakan bagian dari upaya besar mempercepat Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD). “Dengan SP2D Online, semua proses pencairan dana dapat dilakukan secara digital dan terintegrasi. Tak ada lagi keterlambatan karena retur dokumen atau kesalahan rekening,” ujarnya.

Di sisi lain, Bank Kaltimtara Cabang Sangatta, sebagai mitra daerah, memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif digitalisasi ini. Mardiansyah, Pimpinan Cabang Bank Kaltimtara, menilai sistem tersebut mampu meningkatkan efisiensi sekaligus memperkuat transparansi. “Kami siap menjadi bagian dari ekosistem keuangan daerah yang modern dan terpercaya,” katanya.

Selain memberikan kemudahan bagi bendahara OPD, sistem SP2D Online juga membuka ruang pengawasan publik yang lebih baik karena setiap transaksi terekam secara otomatis dalam SIPD RI.

“Transformasi digital bukan pilihan, melainkan kebutuhan. SP2D Online ini menjadi tonggak awal menuju tata kelola keuangan yang lebih modern dan akuntabel,” tutup Aji Salehudin. (Adv Prokompin Kutim/Sol/Le).