Perkuat Birokrasi, BKN Bikin Rakornas Kepegawaian

 


 

JAKARTA – Dalam upaya memantapkan birokrasi yang lincah dan berorientasi data, Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyelenggarakan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepegawaian Tahun 2025. Forum strategis ini bertujuan untuk mempercepat penguatan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam menghadapi tantangan pembangunan.

 

Rakornas yang digelar baru baru ini di Ballroom Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat, tersebut menitikberatkan pada penciptaan tata kelola kepegawaian yang andal, responsif, dan mampu mengikuti dinamika nasional secara cepat.

 

Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh, menegaskan peran Rakornas sebagai wadah konsolidasi untuk menjawab beragam tantangan strategis, mulai dari ketahanan pangan, layanan sosial, hingga transformasi digital.

“Rakornas Kepegawaian tahun ini akan menekankan urgensi kolaborasi lintas sektor dan daerah,serta akselerasi reformasi manajemen ASN dalam mendukung prioritas pembangunan nasional,” ungkap Zudan.

 

Lebih lanjut, Zudan menyoroti pentingnya pemanfaatan data talenta ASN sebagai fondasi kebijakan. Hal ini, menurutnya, akan menciptakan mobilitas talenta yang lebih fleksibel dan adaptif guna mendukung kesuksesan program-program prioritas pemerintah.

 

Salah satu topik yang menuai perhatian adalah inovasi dalam sistem pelantikan pejabat eselon II. "Dalam rencana yang diusulkan,pelantikan pejabat tinggi pratama ini akan dilakukan langsung oleh Presiden," tegas Zudan.

 

Wacana ini mendapat respons positif dari Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), Mahyunadi. Ia menilai langkah tersebut sebagai terobosan strategis yang membuka horizon karier pejabat daerah hingga ke tingkat nasional.

“Eselon II ke depan bisa berkarya di seluruh Indonesia.Tidak mustahil pejabat Kutim saat bisa bertugas di Jakarta atau di daerah lain. Bagi negara ini sebuah kemajuan, terobosan besar,” kata Mahyunadi usai menghadiri Rakor Kepegawaian BKN bersama Kepala BKPSDM Misliansyah.

 

Ia mengakui bahwa meski mekanisme baru ini berpotensi mengurangi kewenangan kepala daerah dalam mempertahankan SDM andalannya, dampak positifnya justru lebih besar bagi peningkatan profesionalisme ASN dan perbaikan tata kelola birokrasi secara keseluruhan.

 

Selain isu kepegawaian, Rakornas juga menghadirkan paparan mendalam dari sejumlah menteri terkait strategi pembangunan nasional, seperti Menteri Pertanian dan Menteri Sosial.

“Penjabaran para menteri itu luar biasa dan menjadi motivasi bagi saya sebagai Wakil Kepala Daerah untuk mensinergikan strategi pembangunan Kutim dengan pemerintah pusat,”ujarnya.

 

Mahyunadi melihat peluang besar bagi Kutim untuk mengintegrasikan program-program nasional, khususnya di bidang pertanian dan pemberdayaan masyarakat. Ia menegaskan komitmennya untuk menyelaraskan arah pembangunan daerah dengan agenda prioritas pemerintah pusat.

“Harapan saya,apa yang disampaikan para pemateri itu bisa kita implementasikan. Kita bawa pulang ke daerah dan selaraskan strategi pembangunannya dengan garis kebijakan pusat. Saya yakin peluangnya banyak sekali,” tegasnya.

 

Rakornas Kepegawaian 2025 turut dihadiri oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, dan Ketua Komisi II DPR RI Rifqinizamy Karsayuda. Pada kesempatan yang sama, BKN juga menganugerahkan BKN Award 2024 kepada sejumlah instansi pemerintah yang dinilai berdedikasi dalam meningkatkan kinerja birokrasi. Penghargaan tersebut dibagi ke dalam empat kategori, yaitu Implementasi Indeks NSPK Manajemen ASN, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi, Pengelolaan Manajemen Talenta, dan Pengelolaan Layanan Kepegawaian. (Adv Prokopim Kutim/ Sol/Le).

Post a Comment

أحدث أقدم